Integrasi Masyarakat dan Sosial
dalam Bidang Arsitektur
Latar Belakang
Integrasi berasal dari bahasa inggris
“integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Dapat dikatakan pula
integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda di dalam
kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan bermasyarakat yang
memiliki keserasian fungsi.
Jadi integrasi dalam masyarakat dapat dikatakan
sebagai suatu keadaan dimana kelompok-kelompok etnik tertentu dapat beradaptasi
dengan kebudayaan mayoritas di sekitar masyarakat khususnya di lingkungan yang
mereka tempati namun tanpa menghilangkan kebudayaan mereka sendiri. Integrasi
ini juga bisa sebagai pengendali atas konflik dan penyimpangan sosial dalam
suatu sistem tertentu.
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah
jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah
unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Integrasi ini sangat diperlukan
dalam kehidupan bermasyarakat agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapai
berbagai tantangan, baik berupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi
secara sosial budaya.
Rumusan Masalah
Apa hubungan antara integrasi
masyarakan dan sosial dengan dunia arsitektur ?
Pembahasan
Arsitektur adalah seni yang
dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan
kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain
produk. Arsitektur juga merujuk kepada
hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Lalu, apa hubungannya dengan integrase masyarakat dan social?
Integrasi masyarakat dan social
tidak hanya terjadi dalam bidang politik dan social saja.
Hal ini juga terjadi dalam bidang arsitektur. Karena pada dasarnya, bidang arsitektur juga merupakan bidang yang secara langsung terjun ke masyarakat. Praktiknya pun juga langsung terjun ke lapangan, tempat dimana masyarakat melakukan kegiatannya.
Hal ini juga terjadi dalam bidang arsitektur. Karena pada dasarnya, bidang arsitektur juga merupakan bidang yang secara langsung terjun ke masyarakat. Praktiknya pun juga langsung terjun ke lapangan, tempat dimana masyarakat melakukan kegiatannya.
Seorang arsitek yang baik harus
dapat meneliti dan memahami peristiwa-peristiwa social yang terjadi di daerah
dimana ia akan membangun karyanya. Mempelajari bagaimana kultur budaya dan
kebiasaan masyarakat di sekitarnya. Menyesuaikan fungsi dan bentuk bangunan
tersebut dengan adat dan kebudayaan yang terdapat disana.
Tidak semua orang bisa menerima
perubahan, apalagi perubahan yang secara drastis. Tidak semua daerah mau
merubah tempatnya menjadi lebih maju jika harus menghilangkan nilai-nilai dan norma-norma
budaya yang mereka pahami selama ini.
Dan terkadang, hal tersebut lah
yang menjadi salah satu konflik terjadinya pertentangan social dalam
masyarakat.
Solusi
Untuk menjadi arsitek yang baik,
kita harus mau belajar memahami perbedaan kultur budaya yang ada dalam
masyarakat. Mau berbaur dan meminta tanggapan mengenai bangunan yang akan
dibangun nanti walaupun ada di tanah pribadi atau perusahaan (bukan milik
umum). Berpikir luas dan kedepan bagaimana dampaknya nanti yang akan terasa
pada masyarakat.
Agar masyarakat nantinya bisa
merasakan manfaat dan keuntungan dari fungsi bangunan tersebut. Atau jika tidak
menguntungkan, minimal, bangunan tersebut tidak merugikan mereka.
Refrensi
No comments:
Post a Comment