20160507

Rangkuman: Ilmu Budaya Dasar (Bab 3, 4, 5, 6, dan 7)



BAB 3. KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

A.   Pendekatan Kesusastraan

    Hampir disetiap jaman seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama.
    Karena seni adalah espresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi, karena nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun penyampaiannya.


B.   Ilmu Budaya Dasar Yang Di Hubungkan Dengan Prosa

Istilah prosa banyak pandangannya. Kadang-kadang di sebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.



Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
  • Prosa lama meliputi:
    1. Dongeng-dongeng 
    2. Hikayat
    3. Sejarah
    4. Epos
    5. Cerita pelipur lara 
  • Prosa baru meliputi:
    1. Cerita pendek
    2. Roman/novel
    3. Biografi
    4. Kisah 
    5. Otobiografi

C.   Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi

     Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain, prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra antara lain :
  1. Prosa fiksi memberikan kesenangan.
        Keistimewaan dan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman, pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat asing, pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh asing.
  2. Prosa fiksi memberikan informasi.
        Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedia. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lampau, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
  3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural.
        Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa. Salah satunya adalah novel "Siti Nurbaya".
  4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan.    Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau ransangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
         Berkenaan dengan moral, karya satra dapat dibagi menjadi dua, yaitu: karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.
         Kedua macam sastra itu selalu menyampaikan masalah. Dan masalah tersebut disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Kita kenal dengan cerita Mahabrata dan Ramayana, Mahabrta menceritakan kepahlawanan orang-orang pandawa yang pemberani.
         Pokok bahasan manusia dan cinta kasih dapat dihubungkan dengan cinta kasih antara Maria dan Yusuf dalam buku layar terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana.

D.   Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi

     Pembahasan puisi dalam rangka pengjaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan lepas diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dapat dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.

"Puisi  termasuk satra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan."

     Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  1. Figura bahasa (figutrative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori sehingga puisi menjadi segar hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
  2. Kata-kata  yang ambiguitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda atau banyak tafsiran.
  3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
  4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu. Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
    Adapun alasan-alasan yang melandasi penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagi berikut :
  • Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
        Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut imaginative entry, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
  • Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
        Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/penyair manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
  • Puisi dan keinsyafan sosial.
        Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:

    • Penderitaan atas ketidakadilan;
    • Perjuangan untuk kekuasaan;
    • Konflik dengan sesama;
    • Pemberontakan terhadap hukum Tuhan.
     
     Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam metafisis, suatu impian yang berkribadian sehingga sukar dihayati isinya. Walaupun demikian, bila puisi dibaca dengan baik setidaknya akan membantu pembaca dalam menafsirkannya.
🙢

BAB 4.  MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.   Pengertian Cinta Kasih

    Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang ataupun sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Namun kata cinta dan kasih memiliki perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya. 

B.   Cinta menurut Ajaran Agama


  1. Cinta diri
  2. Cinta kepada sesama manusia
  3. Cinta seksual
  4. Cinta kebapakan
  5. Cinta kepada Tuhan
  6. Cinta kepada Rasul

C.   Kasih Sayang

     Perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Sikap kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta.

D.   Kemesraan


    Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.

E.   Pemujaan


    Salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhan-nya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaa manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

F. Belas Kasihan


  1. Cinta Agape
  2. Cinta Philia
  3. Cinta Amor/eros

G.   Cinta Kasih Erotis

     Cinta kasih antar orang-orang yang sama-sama sebanding.

🙢



BAB 5. MANUSIA DAN KEINDAHAN

A. Pengertian Keindahan

 Apakah keindahan itu ?

  Kata keindahan berasal dari kata indah artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala jenis seni,pemandangan alam,manusia,rumah,tatanan,perabot rumah tangga,suara,warna,dan sebagainya.


Keindahan adalah identik dengan kebenaran.keindahan kebenaran dan keberadaan adalah keindahan.keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu berubah.

     Keindahan juga bersifat universal artinya tidak terlihat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat selera mode, kedaerahan atau lokal.

     Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu.Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat di nikmati karena tidak jelas.Kindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan suatu yang berwujud atau suatu karya.


     Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”, menurut asal katanya dalam bahasa inggris keindahan itu di terjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa perancis “beau” sedang italia dan spanyol “bello” berasal dari kata latin “bellum”, akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir di perpendek sehongga di tulis “bellum”.

            Di samping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
  1. Keindahan dalam arti yang luas
  2. Keindahan dalam arti estetis murni
  3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
  • Keindahan seni
  • Keindahan alam
  • Keindahan moral
  • Keindahan intelektual
NILAI ESTETIK
   Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan di anggap sebagi salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral,nilai ekonomik,nilai pendidikan dan sebagainya.

Apakah nilai estetik itu ? dalam bidang filsafat, istilah nilai seringkali di pakai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhagaan (worth) atau kebaikan (goodness).

            Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif atau ada yang nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan, Tetapi penggolongan yang penting adalah niali ekstrinsik dan niali intrinsik.

Nilai ekstrensik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai intrinsik adalah  sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagau suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

Contoh : puisi dan tari.
KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
     Keindahan yang di dasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah.

  Apabila kontempasi dan ekstensi itu di hubungkan dengan kreatifitas maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk merasakan menikmati keindahan.
APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?
    Keindahan itu pada dasarnya alamiyah.Alam ciptaan tuhan inin berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan.

   Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Berikut ini akan di coba menguraikan alas an/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan :

1.      Tata nilai yang telah using
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan,sehingga di rasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
2.      Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan di tandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.
3.      Penderitaan manusia
   Banyak faktor yang membuat manusia menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri.Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa,serakah,tidak berhati-hati dan sebagainya.
4.      Keagungan Tuhan
   Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadia-kejadian alam.Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan, manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu.
KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMANTIK
     Dalam buku AN Essay on Man (1945) Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai di perdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantic john keats (1795-1821) sebagai pegangan dalam Endymion dia berkata :

            A thing of beuty is a joy forever
            Its loveliness isereases it will never pass into nothingness

Dia mengatakan bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekan bertambah, dan tidk pernah berlalu ketiadaan.

     Mengenai keindahan Coleridge mengutip Shaespeare (1564-1616) dalam karyanya "Midsummer Night : Thing Base and Vile Holding No Quality/ Love Can Transpose to From and Dignity", yaitu sesuatu yang rendah dan tidak mempunyai nilai, dapat berubah dan menjadi berarti.


B.     RENUNGAN
 Renungan berasal dari kata renung :artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam, Renungan adalah hasil merenung dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori Teori-teori itu ialah : teeori pengungkapan,teori metafisik dan teori psikologi.


TEORI PENGUNGKAPAN
   Dalil dari teori ialah bahwa “Art is an expression of human felling” (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang di alami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.

Seorang tokoh lainnya dari teori pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak,garis,warna,suara dan bentuk yang di ungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
TEORI METAFISIK
     Teori seni yang bercorak metafisis merupakan saah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Ploto yang karya-karya tulisannya untuk sebagai membahas estetik filsafati,konsepsi keindahan dan teori seni.

   Dalam jaman modern suatu teori seni lainnya yang juga bercorak metafisis di kemukakan oleh filsuf Athur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni dalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita, dan realita yang sejati adalah suatu keinginan (will) yang sementara.

    Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
TEORI PSIKOLOGIS
     Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak di atas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau ebstrak dan spekulatif.

   Suatu teori lain tentang sumber seni dalah teori permainan yang di kembangkan oleh Freedrik Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903) Menurut Schiller asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang.

   Sebuah teori lagi dapat di masukan dalam teori psikologis ialah teori penandaan (signification Theory) yang memandang seni sebagai suatu lambing atau tanda dari perasaan manusia.


C.    KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok,kena benar,dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mendukung unsur perpaduan,pertentangan,ukuran dan seimbang.
Karena itu  dalam keindahan ini,sebagian ahli pikir menjelaskan,bahwa keindahan pada dasarnya dalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal.

kualitas yang paling sering di sebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balace), dan keterbalikan (contrast).

    Filsuf inggris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara-antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauty is unity of formal relations among our sence-perception).

TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
       The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif.

Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan.Apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam pikiran orang yang mengamati benda tersebut.

            Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau cirri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentik indah yang bersangkutan terlepas dari orang yang mengamatinya.

            Teori subyektif menyatakan cirri-ciri  yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.

TEORI PERIMBANGAN
    Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-benda. Kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu disebut indah telah di jawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abad 5 sebelum masehi sampai abad 17 di Eropa sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.

     Bangsa Yunani menemukan bahwa hubungan-hubungan matematik yang cermat sebagaimana terdapat dalam ilmu ukur dan berbagai pengukuran proporsi ternyata dapat di wujudkan dalam benda-benda bersusun yang indah.

   Teori pertimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke 17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan lairan-aliran termasuk dalam seni bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya.
🙢

 BAB 6. MANUSIA DAN PENDERITAAN

A.    PENGERTIAN PENDERITAAN

       Penderitaan berasal dari kara derita , kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.

Baik dalam Al-quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang di alami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut,sehingga manusia mengalami penderitaan.

B.     SIKSAAN

Siksaan dapat di artikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat sisksaan yang di alami seseorang, timbulah penderitaan. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang di alami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik,syirik,dengki,manfitnah,mencuri,makan harta nak yatim dan sebagainya.
     Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan,kesepian dan ketakutan.

          Kebimbangan di alami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan    
pilihan mana yang akan di ambil.

            Kesepian di alami seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.

            Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :
a.       Claustrophobia dan Agoraphobia
          Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, Agoraphobia adalah ketakutan yang di sebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

b.      Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi, Hal ini di sebabkan karena ia takut akibat berada pada tempat yang tinggi.

c.       Kegelapan merupakan suatu ketakutan sesseorang bila ia berada di tempat yang gelap.

d.      Kesakitan merupakan ketakutan yang di sebabkan oleh rasa sakit yang di alami.

e.       Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang di sebabkan karena merasa bahwa apa yang akan di jalankan mengalami kegagalan.

APA YANG MEMBUAR SESEORANG MENJADI PHOBIA ?
Ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai  teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobia di mulai dengan suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu.

     Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus di temukan,dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang.
C.    KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi di kenal sebagai kekalutan mental. SEcara lebih sederhana kekalutan mental dapat di rumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

            Gejala-grlaja permulaan bagi seseorang yang menglami kekalutan mental adalah :
a.      Nampak pada jiwa yang sering merasakan pusing,sesak nafas,demam,nyeri pada lambung
b.      Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas ketakutan,patah hati,apatis,cemburu,mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :

a.       Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejala-gejal kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani

b.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau lari.

c.       Kekalutan yang merupakan titik patah  (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.


Sebab-sebab timbulnya  kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :

a.       Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna

b.      Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat.

c.       Cara pematngan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap  kehidupan sosial.

Proses-proses kekalutan mental yang di alami oleh seseorang mendorong ke arah :
a.       Positif : trauma (luka jiwa) yang di lami di jawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
b.      Negatife : trauma yang di lami di perlarutkan atau di perturutkan,sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi. Bentuk frustasi antara lain :
1.      Agresif  berupa yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan dapan membahayakan orang lain.
2.      Regresif adalah kembali pada pola reaksi yang primitive atau ke kanak-kanakan (infatil).
3.      Fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap).
4.      Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative pada orang lain.
5.      Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6.      Narsisme adalah self love yang berlebihan,sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
7.      Autism adalah gejala menutup diri secara total dari dunia rill.


Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1.      Kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangna hidup yang berat.
2.      Anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang di kehendaki atau di idam-idamkan.
3.      Wanita pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang di bawanya kedalam hati atau perasaannya.
4.      Orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan bahwa di atas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi.
5.      Orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya.

D.    PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan,baik berat ataupun ringan, penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan buak hanya untuk bahagia melainkan juga menderita, karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis.
E.     PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Dalam modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar hal ini telah di buktikan oleh kamajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainya membuat manusia menderita.

Beberapaa sebab lainnya yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan,bencana lam,bencana perang dan lain-lain.

Media masa merupakan alat yang paling teapat untuk mengkomunikasikan peristiwa-paeristiwa penderoitaam manusia secara cepat kepada masyarakat.Dengan demikian  masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati.
F.     PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulah penderitaan, maka penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut :

A.    Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar.Penderitaan ini kadang di sebut nasi buruk.Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik.

Karena perbuatan buruk anatara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita,misalnya :
1)      Pembantu rumah tangga yang di perkosa,di sekap,disiksa oleh majikannya.
2)      Perbuatan buruk orang tua Aric Hangara yang menganiyaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian

B.     Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan / azab Tuhan
Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
1)      Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan dengan tabah di asuh oelh orang tuanya.
2)      Nabi ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi dengan sabar ia meerima cobaan ini.
3)      Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah seperti disebutkan dalam AL’QURAN adalah azab yang di jatuhkan kepada orang yang angkuh dan sombong.

G.    PENGARUH PENDERITAAN

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya, sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
🙢
BAB 7. MANUSIA DAN KEADILAN

A.    PENGERTIAN KEADILAN

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelakyakan dalam tidakan manusia. Kelakyakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda.

Menurut  Socrates,keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya yang baik.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu dalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
B.     KEADILAN SOSIAL

Berbicara tentang keadilan, anda  tentu ingan akan dasar Negara kita pancasila sila kelima pancasila berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut :
“sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum,politik,ekonomi dan kebudayaan”.

Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1)      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2)      Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3)      Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4)      Sikap suka bekerja keras
5)      Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Keadilan dan tidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapu keadilan/ ketidak adilan setiap hari.Oleh karena itu keadilan dan ketidak adilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidak adilan,seperti drama,puisi,novel,music, dan lain-lain.
C.    BERBAGAI  MACAM KEADILAN

A.    Keadilan Legal atu Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masayarakat yang membuat dan menjaga kesatuanya.Dalam suatu masyarakat yang adil setipa orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat plato itu di sebut keadilan moral.sedangkan sunoto menyebutkan keadilan legal.

            Fungsi penguasa ilaha membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam Negara kepaada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu.

B.     Keadilan distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama dipertaruhkan secara sama dan hal-hal yang tidak sama (justice is done when equals are treated equally).

C.    Keadilan komulatif
     Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

D.    KEJUJURAN
 Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang di katakana sesuai dengan kenyataan yang ada.sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada.Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.

Orang bodoh yang berarti jujur adalah lebih baik daripada orang pandai yang lancing.Pada hakekatnya jujur atau kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban,serta rasa takut terhadapa kesalahan atau dosa.

Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik buruk.. Berbagai hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur, mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh lingkungan,karena pengaruh lingkungan,karena sosial ekonomi,terpaksa ingin popular,karena sopan santun dan untuk mendidik.

E.     KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pila dengan licik, meskipun tidak serupa.Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya.Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan Di tinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitar,ada empat aspek ekonomi,aspek kebudayaan,aspek peradapan,dan aspek teknik.Apabila ke empat aspek itu tersebut dilaksankan secara wajar,maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum.

F.     PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup.Nama baik adalah nama yang tidak tercala,Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagai orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kembanggaan batin yang tak ternilai  harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan

Tingkah laku atau  perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia,yaitu :
a)      Manusia menurut sifat dasaranya adalah mutlak makhluk moral.
b)      Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang dipaatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya ,pemulihan nama baik adalah kesadarn manusia akan segala kesalahannya: bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak.

G.    PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa yang seimbang,tingkah laku yang serupa,tingkah laku yang seimbang.Pemnalasan di sebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan balasan yang bersahabat, Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya,manusia adalah moral dan mahluk sosial.dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.
🙢
Source:
http://kanzalatte.blogspot.co.id/2016/05/rangkuman-ilmu-sosial-dasar-bab-5-6-dan.html
http://nurma-purnama.blogspot.co.id/2013/01/ilmu-budaya-dasar-bab-iv-manusia-dan.html

No comments:

Post a Comment